KOPI, Jakarta – Brigjen Pol Drs. Ricky Wakanno yang merupakan alumni Sekolah Menengah Atas (SMA) Fons Vitae 2 Yayasan Masudirini, sewaktu ditemui awak media ini di Hotel Discovery Ancol, Sabtu, 18 Januari 2020 dengan semangat menceritakan kesan dan pesan sewaktu masih menjadi murid di SMA ini Tahun 1981 – 1983. “Masa-masa remaja waktu kelas 1 dan 2 sedikit nakal, tetapi tidak pernah bolos sekolah apalagi narkoba, Hanya sering berkelahi sama STM dan berkendaraan motor tidak punya SIM sampai ditahan Polisi Polres Jakarta Utara,” ungkapnya dengan semangat.
“Lalu Kepala SMA, Suster Maria Yose, menjemput dan diberi hukuman dan diangkat menjadi Ketua OSIS. Di situlah saya belajar kepemimpinan dan menjadi sukarelawan Palang Merah Indonesia (PMI),” tuturnya lagi.
“Selain itu, aktif di klub olah raga basket, juga beladiri silat dan dayung. Ketika ada pendaftaran polisi, saya mohon doa restu kepada Suster Maria Yose. Beliau bilang, ”Anak nakal mau masuk Polisi – Taruna Akabri?” namun beliau mendukung dan diberkati oleh Suster Maria Yose untuk menjadi Polisi,” jelasnya dengan penuh haru.
Brigjen Pol Ricky Wakanno pun mengatakan bahwa mendidik anak zaman sekarang berbeda dengan jaman dulu. “Dahulu beda dengan yang sekarang, kalau guru bertindak tegas salah. Dahulu juga belum ada handphone, beda dengan yang sekarang,” ungkapnya dengan ramah.
Brigjen Pol Ricky Wakano yang bertugas di Korbinmas Baharkam Polri, Jln. Trunojoyo, sebagai Direktur Pembinaan Potensi Masyarakat (Dirbinpotmas) ini juga mengatakan bahwa untuk anak-anak muda sekarang ini ternyata ada peluang. “Adapun saya mendapat informasi di Papua ada biaya atau anggarannya yang tersedia. Saya akan koordinasi dengan Teman Alumni 87 saya Jenderal Polisi Purn Tito Karnavian yang saat ini menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri (Mendagri),” katanya lagi.
Untuk anak-anak muda, tambah anggota polisi berbintang satu ini, ternyata ada peluang dan anggarannya juga tersedia di Pemerintah Daerah masing-masing. “Hal ini dapat merubah perilaku menyimpang seperti pelaku debt collector, preman-preman misalnya, ada peluang bila bekerja untuk memiliki rumah susun,” tuturnya dengan semangat.
Pertemuan Reuni Akbar 3 Dekade alumni SMA Fons Vitae 2 Marsudirini dari Tahun 1970 sd 1999 yang dihadiri sekitar 1700-an alumni ini menjadi ajang silahturahmi alias bernostalgia. Ada pacar lama, sahabat lama, guru-guru baik hati juga galak tapi untuk kebaikan anak didik, semua gembira bersama mereka. Terima kasih bapak dan ibu guru pada zamannya dan suster serta guru guru dan pengurus sekolah SMA.
“Dengan semangat Merajut kasih untuk selamanya hadir Band Star Plus dan beberapa teman bersama saya menyanyikan lagu tembang kenangan Koes Plus dan special saya bernyanyi dan berdendang bersama,” urainya lagi.
“Untuk Senior, teman-teman dan adik-adik Alumni SMA Fons Vitae 2 ada Ferry Salim yang artis juga, Brigjen Jackson Lapalonga dan banyak lagi. Sebagaimana arahan Suster M. Clarentine OSF dalam sambutannya mengatakan, Reuni Akbar hendaknya menumbuh kembangkan Nilai-nilai kehidupan yang dapat menjadi contoh perjuangan masa depan kehidupan adik-adik alumni SMA Fons Vitae 2 untuk tahun tahun selanjutnya. Kami panjatkan doa syukur dan harapan agar Reuni Akbar benar-benar mewujud nyatakan ikatan Alumni yang akan melestarikan kelanjutan Pendidikan ditengah tantangan dunia masa kini,” katanya dengan terharu.
“Terima kasih pada adik kami Wolter Naibaho alumni 85 mengatakan bahwa, masa SMA adalah masa metamorfosis yang indah. Masa dimana kita mengenal Cinta, Sahabat, dan arti kepemimpinan, Organisasi, bahkan potensi yang tersimpan dalam diri kita,” pungkasnya.
Selain Itu, di acara reuni ini disediakan Doorprice dan ucapan terima kasih pada guru-guru tercinta.
Sumber: https://pewarta-indonesia.com